Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Salah satu subsektor dari pertanian yang mempunyai peranan yang sangat strategis adalah subsektor tanaman pangan yang meliputi tanaman padi dan palawija. Pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang bersumber dari tanaman pangan selalu menjadi perhatian pemerintah. Karena itu, informasi mengenai produksi tanaman pangan dan informasi pendukung lainnya yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh pemerintah sebagai masukan dalam formulasi dan penentuan kebijakan.
Sebagai lembaga pemerintah penyedia data statistik resmi, BPS secara rutin melakukan survei Ubinan Tanaman Pangan dengan tujuan utama memperoleh informasi mengenai produktivitas tanaman pangan (Padi dan Palawija), tak terkecuali di Kabupaten Sragen.
Setiap subround petugas BPS Kabupaten Sragen dibantu oleh petugas PPL Dinas Pertanian turun ke sawah untuk melakukan survei ubinan. Survei Ubinan dilaksanakan setiap tahun dalam tiga periode, yaitu subround/SR I (periode Januari-April), SR II (periode Mei-Agustus), dan SR III (periode September-Desember).
Survei Ubinan dilakukan secara sampel dengan pendekatan rumah tangga. Informasi pokok yang dikumpulkan melalui Survei Ubinan adalah data produktivitas (hasil per hektar) tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. Informasi pendukung lainnya yang juga dikumpulkan dalam Survei Ubinan antara lain koordinat lokasi ubinan, jenis lahan, cara penanaman, sistem penanaman jajar legowo (khusus padi), jenis kegiatan peningkatan produksi, banyaknya benih yang digunakan, jenis varietas benih yang digunakan (khusus padi dan jagung), banyaknya pupuk yang digunakan, informasi cara pengendalian terkena serangan hama/OPT, informasi bantuan benih, pupuk, alsintan, dan informasi kualitatif terkait dengan produktivitas. Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan menerapkan metode pengukuran langsung pada plot ubinan terpilih dan metode wawancara dengan petani sampel.