Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Maret 2017 - BPS-Statistics Indonesia Sragen Regency

Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/SKD_2024_sragen

Layanan Online Data BPS silakan melalui e-mail : bps3314@bps.go.id dan Whatsapp (chat only) : 085179983314

Pengaduan Layanan disini

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Maret 2017

Release Date : November 26, 2019
File Size : 0.28 MB

Abstract

  • Bulan Maret 2017 di Jawa Tengah, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar  126,65. Deflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan Februari 2017 yang mengalami Inflasi  sebesar 0,51 persen dengan IHK 126,80. Deflasi di Jawa Tengah terjadi di semua kota SBH.  Deflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,15 persen  dengan  IHK  124,24 diikuti Kota Semarang  sebesar 0,14  persen dengan IHK sebesar 126,35; Kota Tegal  dan Kota Cilacap masing-masing sebesar 0,11 persen dengan IHK masing-masing sebesar 123,94 dan 130,59; Kota Kudus sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 134,15 dan deflasi terendah di Kota Purwokerto  sebesar 0,01 persen dengan IHK 125,22. 
  • Deflasi yang disebabkan turunnya harga ditunjukkan dengan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,49 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,45 persen diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33;  persen kelompok kesehatan  dan kelompok sandang masing masing sebesar 0,19 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga  sebesar 0,03 persen. 
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah cabai rawit, cabai merah, beras, tarif pulsa ponsel dan bawang putih.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik, tukang bukan mandor, rokok kretek filter, batu bata/batu tela dan bensin.
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa empat  kota mengalami deflasi dan dua kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 0,14 persen diikuti Surabaya dan Yogyakarta masing-masing sebesar 0,06 persen dan deflasi terendah terjadi di Bandung sebesar 0,02 persen. Inflasi terjadi di Serang sebesar 0,29  persen persen dan DKI sebesar 0,05.
  • Dari 82 kota IHK nasional, 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami  deflasi tertinggi  adalah  Tanjungpandan  sebesar 1, 49 persen; Lhokseumawe sebesar 1,40 persen; Bima sebesar 0,91 persen, Kupang sebesar 0,87 persen dan Batam sebesar 0,83 persen. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Merauke sebesar 1,24 persen; Ambon sebesar 1,13 persen; Jayapura sebesar 0,95 persen;  Sampit  sebesar 0,92 persen dan Tual sebesar 0,78 persen,
  • Laju inflasi tahun kalender  Maret 2017 sebesar 1,55  persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender  Maret  2016 sebesar 0,63 persen. Sedangkan laju  inflasi  “year on year” Maret 2017 sebesar 3,30 persen lebih rendah dibandingkan  laju  inflasi “year on year” Maret 2016 sebesar 4,21 persen.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen (Statistics of Sragen Regency)Jl. Letjen Suprapto 48 Sragen Jawa Tengah.Telp. (0271) 891151. Email (0271) 894266. Email : bps3314@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia