Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan April 2017 - BPS-Statistics Indonesia Sragen Regency

Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/SKD_2024_sragen

Layanan Online Data BPS silakan melalui e-mail : bps3314@bps.go.id dan Whatsapp (chat only) : 085179983314

Pengaduan Layanan disini

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan April 2017

Release Date : November 26, 2019
File Size : 0.27 MB

Abstract

  • Bulan April 2017 di Jawa Tengah, terjadi inflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar  126,84. Inflasi April  2017 lebih tinggi dibandingkan Maret 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dengan IHK 126,65. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di lima  kota SBH dan satu kota SBH mengalami deflasi.  Inflasi tertinggi di Kota Semarang sebesar 0,22 persen  dengan  IHK  126,63 diikuti Kota Tegal  sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 124,18; Kota Surakarta  sebesar 0,12 persen  dengan  IHK  sebesar 124,39; Kota Kudus sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 134,22  dan inflasi  terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 130,60.  Deflasi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,04 persen dengan IHK 125,17. 
  • Inflasi disebabkan naiknya harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,09 persen diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen; kelompok sandang sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan  sebesar 0,16 persen;  kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga  sebesar 0,09 persen dan inflasi terendah pada  kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen. Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,00 persen. 
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah tarip listrik, bawang putih, angkutan udara, daging ayam ras dan ayam goreng.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, cabai rawit, cabai merah, gula pasir, minyak goreng.
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,41 persen diikuti Yogyakarta sebesar 0,28 persen; Surabaya sebesar 0,23 persen; Semarang  sebesar 0,22 persen dan inflasi terendah di Bandung sebesar 0,10 persen. Deflasi terjadi di DKI sebesar 0,02 persen.
  • Dari 82 kota IHK nasional, 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami  inflasi tertinggi  adalah  Pangkal Pinang  sebesar 1, 02 persen; Tanjung Pandan sebesar 0,93 persen;  Jayapura sebesar 0,73 persen,  Bulukumba sebesar 0,63 persen dan Jambi sebesar 0,59 persen. Lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah  Singaraja sebesar 1,08 persen;  Ambon sebesar 0,76 persen;  Lhokseumawe  sebesar 0,68 persen;    Bau-Bau sebesar 0,67 persen dan Tanjung sebesar 0,65 persen.
  • Laju inflasi tahun kalender  April  2017 sebesar 1,71  persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender  April 2016 sebesar 0,71 persen. Demikian pula laju  inflasi  “year on year” April 2017 sebesar 3,93 persen lebih tinggi dibandingkan   laju  inflasi “year on year” April  2016  sebesar 3,56 persen.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen (Statistics of Sragen Regency)Jl. Letjen Suprapto 48 Sragen Jawa Tengah.Telp. (0271) 891151. Email (0271) 894266. Email : bps3314@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia