Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Juli 2017 - BPS-Statistics Indonesia Sragen Regency

Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/SKD_2024_sragen

Layanan Online Data BPS silakan melalui e-mail : bps3314@bps.go.id dan Whatsapp (chat only) : 085179983314

Pengaduan Layanan disini

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Juli 2017

Release Date : November 27, 2019
File Size : 0.35 MB

Abstract

  • Bulan Juli 2017 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar  128,53. Inflasi Bulan Juli  2017 lebih rendah dibandingkan Bulan Juni 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,61 persen dengan IHK 128,35. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di empat kota SBH dan dua kota mengalami deflasi.  Inflasi tertinggi di Kota Semarang sebesar 0,31 persen  dengan  IHK  128,24 diikuti Kota Purwokerto  sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 127,47; Kota Tegal  sebesar 0,15 persen dengan IHK 126,42 dan inflasi terendah di Kota Surakarta sebesar 0,10 persen IHK 126,01. Deflasi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,33 persen dengan IHK 135,60 dan Kota Cilacap sebesar 0,44 persen  dengan  IHK 132,09. 
  • Inflasi disebabkan naiknya harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga  sebesar 1,23 persen diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,13 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen; kelompok sandang sebesar 0,13 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen. Deflasi yang disebabkan turunnya harga ditunjukkan pada kelompok bahan makanan sebesar 0,98 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tidak mengalami perubahan indeks/relatif stabil.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah angkutan udara, sekolah menengah atas, telur ayam ras, bawang merah dan semangka.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang putih, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit dan tomat sayur.
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa , lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,60 persen diikuti Yogyakarta sebesar 0,43 persen; DKI  sebesar 0,40 persen; Semarang  sebesar 0,31 persen dan Surabaya sebesar 0,15 persen. Deflasi terjadi di Bandung sebesar 0,27 persen.  
  • Dari 82 kota IHK nasional, 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami  inflasi tertinggi  adalah  Bau-bau sebesar 2,44 persen; Tual sebesar 2,29 persen;  Makasar sebesar 1,05 persen, Gorontalo sebesar 1,03 persen dan Cirebon sebesar 0,94 persen. Lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah  Merauke sebesar 1,50 persen;  Jayapura sebesar 1,13 persen;  Balikpapan sebesar 0,52 persen;  Padangsidempuan sebesar 0,50 persen dan Cilacap sebesar 0,44 persen.
  • Laju inflasi tahun kalender  Juli  2017 sebesar 3,06  persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender  Juli 2016 sebesar 1,72 persen. Demikian pula laju  inflasi  “year on year” Juli 2017 sebesar 3,71 persen lebih tinggi dibandingkan   laju  inflasi “year on year” Juli  2016  sebesar 3,05 persen.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen (Statistics of Sragen Regency)Jl. Letjen Suprapto 48 Sragen Jawa Tengah.Telp. (0271) 891151. Email (0271) 894266. Email : bps3314@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia