Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan September 2017 - Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen

Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/SKD_2024_sragen

Layanan Online Data BPS silakan melalui e-mail : bps3314@bps.go.id dan Whatsapp (chat only) : 085179983314

Pengaduan Layanan disini

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan September 2017

Tanggal Rilis : 27 November 2019
Ukuran File : 0.27 MB

Abstraksi

  • Bulan September 2017 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar  128,12. Inflasi Bulan September  2017 lebih tinggi dibandingkan Bulan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dengan IHK 127,87. Infilasi di Jawa Tengah terjadi di empat kota SBH, dua kota SBH lainnya mengalami deflasi.  Inflasi tertinggi di Kota Semarang sebesar 0,34 persen  dengan  IHK  128,70 diikuti Kota Cilacap  sebesar 0,25 persen dengan IHK sebesar 132,12; Kota Tegal sebesar 0,12 persen dengan IHK 126,19 dan inflasi terendah di Kota Kudus sebesar 0,10 persen dengan IHK 135,51. Deflasi  terjadi di Kota Purwokerto dan Kota Surakarta masing-masing sebesar 0,06 persen dengan IHK masing-masing sebesar 126,71 dan 124,64.
  • Inflasi disebabkan naiknya harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga  sebesar 0,74 persen;  kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,52 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,36 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen. Sedangkan kelompokyang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,53 persen.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah beras, bahan bakar rumah tangga, akademi/perguruan tinggi, nasi dengan lauk dan angkutan udara.  
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang putih, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras.  
  • Inflasi terjadi di semua ibukota provinsi di pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 0,34 persen diikuti Surabaya sebesar 0,26 persen; Yogyakarta sebesar 0,13 persen; Bandung sebesar 0,11 persen; DKI  sebesar 0,05 persen dan inflasi terendah terjadi di Serang sebesar 0,04 persen.  
  • Dari 82 kota IHK nasional, 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami  inflasi tertinggi  adalah  Tual sebesar 1,59 persen; Manokwari sebesar 1,09 persen;  Medan sebesar 1,08 persen; Sibolga sebesar 0,93 persen dan Singkawang sebesar 0,71 persen. Lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah  Manado sebesar 1,04 persen;  Tanjung Pandan sebesar 0,87 persen;  Singaraja sebesar 0,78 persen;  Kendari sebesar 0,76 persen dan Jayapura sebesar 0,64 persen.
  • Laju inflasi tahun kalender  September  2017 sebesar 2,73  persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender  September 2016 sebesar 1,52 persen. Demikian pula laju  inflasi  “year on year” September 2017 sebesar 3,58 persen lebih tinggi dibandingkan   laju  inflasi “year on year” September  2016  sebesar 2,71 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen (Statistics of Sragen Regency)Jl. Letjen Suprapto 48 Sragen Jawa Tengah.Telp. (0271) 891151. Email (0271) 894266. Email : bps3314@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik