Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Desember 2017
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Desember 2017 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,71
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
129,34. Inflasi di
Jawa Tengah terjadi di semua
(enam) kota SBH. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta sebesar 1,10 persen dengan IHK
sebesar
126,21 diikuti inflasi di
Kota Semarang sebesar 0,68 persen dengan IHK sebesar 129,13; Kota Kudus dan Kota Cilacap mengalami inflasi yang sama
yaitu sebesar 0,60 persen dengan IHK masing-masing sebesar 136,67 dan 133,45. Selanjutnya
inflasi
terjadi di Kota Purwokerto
sebesar 0,57 persen dengan IHK sebesar
128,05. Inflasi terendah di Kota Tegal sebesar 0,49 persen dengan IHK 127,43.
- Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang
ditunjukkan
oleh naiknya indeks semua
kelompok pengeluaran yang ada yaitu: kelompok bahan
makanan sebesar 2,78 persen diikuti
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18
persen; kelompok kesehatan sebesar
0,16 persen; kelompok andang sebesar 0,05 persen dan
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 0,01 persen.
- Penyebab utama inflasi Jawa Tengah Desember 2017 adalah
naiknya telur ayam ras, beras, cabai merah, daging ayam ras dan cabai rawit. Sementara yang
menahan laju inflasi adalah turunnya harga bawang merah, tarip pulsa ponsel, pepaya, bawang
putih dan gula pasir.
- Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2017 dan
tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember
2017 terhadap Desember 2016) sebesar 3,71 persen.
-
Inflasi
terjadi di semua ibukota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di
Yogyakarta sebesar0,90 persen diikuti
Surabaya sebesar 0,85 persen; Bandung sebesar 0,73 persen; Semarang sebesar0,68
persen; DKI sebesar 0,65 persen dan Serang sebesar 0,42 persen.