Tanggal Rilis | : | 4 Desember 2019 |
Ukuran File | : | 0.27 MB |
Abstraksi
Bulan November 2016 di Jawa Tengah, terjadi inflasi sebesar 0,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,45. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober 2016 dengan inflasi sebesar 0,05 persen dengan IHK 123,75. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di semua kota SBH di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,77 persen dengan IHK 122,78 diikuti Kota Kudus sebesar 0,67 persen dengan IHK sebesar 130,81; Kota Surakarta sebesar 0,60 persen dengan IHK sebesar 122,04; Kota Cilacap dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,54 persen dengan IHK masing-masing sebesar 127,69 dan 124,34 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,34 persen dengan IHK sebesar 122,60.
Inflasi yang disebabkan kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,08 persen diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen. Deflasi yang disebabkan penurunan harga ditunjukkan dengan penurunan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,14. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks/relatif stabil.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tarip pulsa ponsel dan bawang putih.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah telur ayam ras, kentang, apel, gula pasir dan daging ayam ras.
Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 0,54 persen diikuti Bandung sebesar 0,52 persen; Serang dan Yogyakarta masing-masing sebesar 0,32 persen, Surabaya sebesar 0,26 dan inflasi terendah di DKI sebesar 0,24 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Manado sebesar 2,86 persen; Tanjung 1,85 persen; Pekanbaru 1,30 persen; Padang 1,13 persen dan Bukit tinggi sebesar 1,07 persen. Lima kota yang mengalami inflasi terendah adalah Singkawang sebesar 0,05 persen; Bengkulu 0,06 persen; Pontianak sebesar 0,07 persen, Banjarmasin 0,11 persen dan Balikpapan sebesar 0,12 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Bau-bau sebesar 1,54; Tual 0,27; Jajayapura 0,23 dan Kendari 0,22 persen.
Laju inflasi tahun kalender November 2016 sebesar 2,15 persen lebih tinggi dibandingkaninflasi tahun kalender November 2015 yang mengalami inflasi sebesar 1,73 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” November 2016 sebesar 3,15 persen lebih rendah dibandingkan laju inflasi “year on year” November 2015 yang mengalami inflasi sebesar 4,02 persen.Berita Resmi Statistik Terkait
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Jawa Tengah Bulan November 2019
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan November 2017
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Jawa Tengah Bulan Agustus 2016
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Jawa Tengah Bulan Juni 2016
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Jawa Tengah Bulan Januari 2016
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen (Statistics of Sragen Regency)Jl. Letjen Suprapto 48 Sragen Jawa Tengah.Telp. (0271) 891151. Email (0271) 894266. Email : bps3314@bps.go.id
Tentang Kami