Abstraksi
Nilai ekspor Jawa Tengah bulan Oktober 2018 mencapai US$ 579,94 juta
atau mengalami peningkatan sebesar 8,17 persen dibanding ekspor September 2018 (US$
536,12 juta). Apabila dibandingkan dengan Oktober 2017 (year on year) ekspor Jawa Tengah naik sebesar US$ 50,35 juta (9,51 persen). Ekspor
kumulatif Januari-Oktober 2018 mencapai US$ 5 503,31 juta atau naik 11,29
persen dari ekspor kumulatif Januari-Oktober 2017 (US$ 4 945,14).
Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok, menjadi negara pangsa pasar
utama ekspor Jawa Tengah selama periode Januari-Oktober 2018. Ekspor kumulatif
ke ketiga negara tersebut, selama periode Januari-Oktober 2018 masing-masing tercatat
sebesar US$ 1 511,95 juta, US$ 703,75 juta, dan US$ 443,71 juta. Peranan ketiga
negara tersebut terhadap ekspor Jawa Tengah periode Januari-Oktober 2018
mencapai 48,32 persen.
Ekspor Jawa Tengah ke kawasan ASEAN selama periode Januari-Oktober
2018 mencapai US$ 507,36 juta atau berkontribusi sebesar 9,22 persen terhadap
total ekspor Jawa Tengah. Ekspor ke kawasan Uni Eropa tercatat sebesar US$
690,22 juta atau berkontribusi sebesar 12,54 persen, sementara ekspor ke
kawasan negara-negara utama lainnya (9 negara) tercatat sebesar US$ 3 348,91
juta. Ekspor Jawa Tengah ke 9 negara tujuan utama memiliki kontribusi terbesar
yaitu sebesar 60,85 persen terhadap total ekspor Jawa Tengah periode
Januari-Oktober 2018.
Tekstil dan barang Tekstil (11), Kayu dan barang dari Kayu (09), serta
Bermacam barang hasil pabrik (20) merupakan 3 (tiga) kelompok komoditas utama
yang mempunyai nilai ekspor tertinggi selama periode Januari-Oktober 2018.
Tekstil dan barang Tekstil (11) memberi andil sebesar 43,06 persen, Kayu dan
barang dari Kayu (09) memberi andil 15,65 persen dan Bermacam barang hasil
pabrik (20) memberi andil 10,85 persen. Nilai ekspor untuk ketiga kelompok
komoditas ini pada bulan Oktober 2018 masing-masing sebesar US$ 227,14 juta,
US$ 95,49 juta, dan US$ 63,65 juta.
Menurut jenis komoditas
migas dan non migas, pada Oktober 2018 Jawa Tengah melakukan ekspor komoditas
migas sebesar US$ 17,46 juta sehingga terjadi peningkatan sebesar 100 persen
jika dibandingkan dengan ekspor migas September 2018, dimana pada September 2018
Jawa Tengah tidak melakukan ekspor migas, sedangkan ekspor komoditas non migas
sebesar US$ 562,48 juta atau naik 4,92 persen dari ekspor non migas September
2018 (US$ 536,12 juta).