Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Tengah Bulan Februari 2018
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Februari
2018 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,36 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 130,94. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di
semua (enam) kota SBH. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,57
persen dengan IHK sebesar 138,81 diikuti Surakarta sebesar 0,49 dengan IHK
sebesar 127,53. Selanjutnya inflasi terjadi di Cilacap sebesar 0,38 persen
dengan IHK sebesar 135,73; Kota Semarang sebesar 0,37 persen dengan IHK sebesar
130,65; Kota Purwokerto dan Kota Tegal mengalami inflasi yang terendah yaitu
0,05 persen dengan IHK masing-masing sebesar 129,76 dan 128,97.
- Inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada
kelompok pengeluaran yang ada yaitu :
kelompok bahan makanan sebesar 0,99 persen diikuti kelompok sandang sebesar 0,27
persen; kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau sebesar 0,26 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan besar 0,23 persen; kelompok kesehatan sebesar
0,22 persen; kelompok
perumahan, air, listrik,
gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen. Sedangkan
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
- Penyebab
utama inflasi Jawa Tengah Februari 2018 adalah naiknya harga bawang putih,
bawang merah, bensin, tukang bukan mandor, cabai rawit. Sementara yang menahan
laju inflasi adalah turunnya harga telur ayam ras, kacang panjang, daging ayam
ras, minyak goreng dan kentang.
- Tingkat
inflasi tahun kalender (Februari 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,24 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,26 persen.
- Inflasi
terjadi di lima ibukota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di
DKI dan Semarang masing-masing sebesar
0,37 persen diikuti Bandung sebesar 0,22 persen; Serang sebesar 0,15 persen dan
inflasi
-
terendah
di Surabaya sebesar 0,14 persen. Sedangkan di Yogyakarta terjadi deflasi
sebesar 0,05 persen.