Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Tengah Januari 2018
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Januari
2018 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,88 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 130,48. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di
semua (enam) kota SBH. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 1,33
persen dengan IHK sebesar 135,22 diikuti Purwokerto sebesar 1,29 dengan IHK
sebesar 129,70. Selanjutnya inflasi terjadi di Tegal sebesar 1,15 persen dengan
IHK sebesar 128,90; Kota Kudus sebesar 1,00 persen dengan IHK sebesar 138,03;
Kota Semarang sebesar 0,81 persen dengan IHK sebesar 130,17 dan inflasi terendah di Kota Surakarta sebesar
0,55 persen dengan IHK 126,91.
- Inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks semua
kelompok pengeluaran yang ada yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 3,38 persen
diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,75 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau
sebesar 0,54 persen; kelompok sandang sebesar 0,29 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas
dan bahan bakar sebesar 0,20 persen;
dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 0,10 persen. Sedangkan kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks
(deflasi) sebesar 0,28 persen.
-
Penyebab
utama inflasi Jawa Tengah Januari 2018 adalah naiknya harga beras, cabai rawit,
cabai merah, daging ayam ras dan tarip rumah sakit. Sementara yang menahan laju
inflasi adalah turunnya harga angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah,
tarip kereta api dan angkutan antar kota. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2018
terhadap Desember 2017) sebesar 0,88
persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2018 terhadap Januari
2017) sebesar 3,42 persen. Inflasi
terjadi di semua ibukota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di
Serang sebesar 0,91 persendiikuti Bandung sebesar 0,83 persen; Semarang sebesar
0,81 persen; Surabaya sebesar 0,63 persen; Yogyakarta sebesar 0,55 persen dan
DKI sebesar 0,43 persen.