Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi di Jawa Tengah Bulan April 2018
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pada bulan April 2018 di Jawa Tengah terjadi
inflasi sebesar 0,004 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
130,94. Inflasi di Jawa Tengah terjadi di tiga kota SBH, sedangkan tiga kota SBH yang
lain mengalami deflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 129,27 diikuti Kota Semarang
sebesar 0,02 persen dengan IHK
sebesar 130,74 dan Kota Kudus sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 138,91. Sedangkan deflasi
tertinggi terjadi Kota Cilacap sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 135,43 diikuti
Kota Surakarta sebesar 0,02
persen dengan IHK sebesar 127,73 dan Kota Tegal sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 128,61.
- Inflasi di Jawa Tengah terjadi karena adanya
kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok transpor,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar
0,38
persen
diikuti kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok sandang sebesar 0,17 persen;
kelompok kesehatan dan kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga masingmasing sebesar 0,13 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen. Sedangkan harga pada kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 0,80 persen.
- Penyebab utama inflasi Jawa Tengah April 2018
adalah naiknya harga bawang merah, bensin, telur ayam ras, nasi dengan lauk dan
tukang bukan mandor. Sedangkan yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga beras, bawang putih, cabai rawit, kentang dan jeruk.
- Tingkat inflasi tahun kalender (April 2018
terhadap Desember 2017) sebesar 1,24
persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/Y on Y (April 2018 terhadap April 2017) sebesar
3,23 persen.
-
Inflasi
terjadi di semua ibukota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di
Kota Bandung sebesar 0,27 persen diikuti Kota
Surabaya sebesar 0,20 persen; Kota Serang sebesar 0,16 persen; Kota Yogyakarta
sebesar 0,10
persen; DKI Jakarta sebesar 0,06 persen dan inflasi terendah di Kota Semarang
sebesar 0,02 persen.