Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan November 2017
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- November 2017 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,29
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
128,42. Inflasi di
Jawa Tengah terjadi di semua
(enam) kota SBH. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap dan Purwokerto sebesar 0,39 persen dengan IHK masing-masing
sebesar 132,66 dan 127,33. Selanjutnya inflasi terjadi
di Kudus sebesar 0,35 persen dengan IHK sebesar 135,86 diikuti Kota Semarang sebesar 0,30
persen
dengan IHK sebesar 128,26; Kota
Tegal sebesar 0,28 persen
dengan IHK sebesar 126,81
dan dan terendah di Kota Surakarta sebesar 0,15 persen dengan
IHK 124,84.
- Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang
ditunjukkan
oleh naiknya indeks semua kelompok
pengeluaran yang ada yaitu: kelompok
bahan makanan sebesar 0,96 persen diikuti kelompok kesehatan sebesar
0,51 persen; kelompok transpor,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok
dan tembakau sebesar 0,11 persen; kelompok sandang sebesar 0,10 persen;
kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen dan kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar
0,01 persen.
- Penyebab utama inflasi Jawa Tengah November 2017 adalah
naiknya harga bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, beras dan tarip rumah sakit.
Sementara yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga bahan bakar rumah tangga, apel, kacang
panjang, gula pasir dan wortel.
-
Tingkat
inflasi tahun kalender (Januari-November) 2017 sebesar 2,97 persen dan tingkat inflasitahun
ke tahun (November 2017 terhadap November 2016) sebesar 3,19 persen. Inflasi terjadi di semua
ibukota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di Bandung sebesar0,39
persen diikuti Semarang sebesar 0,30 persen; Serang sebesar 0,29 persen;
Yogyakarta sebesar0,20 persen; Surabaya
sebesar 0,18 persen dan DKI sebesar 0,08 persen.