Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 - BPS-Statistics Indonesia Sragen Regency

Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/SKD_2024_sragen

Layanan Online Data BPS silakan melalui e-mail : bps3314@bps.go.id dan Whatsapp (chat only) : 085179983314

Pengaduan Layanan disini

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Jawa Tengah Bulan Agustus 2017

Release Date : November 27, 2019
File Size : 0.28 MB

Abstract

  • Bulan Agustus 2017 di Jawa Tengah terjadi deflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar  127,87. Deflasi Bulan Agustus  2017 lebih rendah dibandingkan Bulan Juli 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan IHK 128,53. Deflasi terjadi di semua kota SBH se Jawa Tengah.  Deflasi tertinggi di Kota Surakarta sebesar 1,02 persen  dengan  IHK  124,72 diikuti Kota Purwokerto  sebesar 0,54 persen dengan IHK sebesar 126,78; Kota Semarang sebesar 0,48 persen dengan IHK 127,63; Kota Tegal sebesar 0,30 persen dengan IHK 126,04; Kota Cilacap sebesar 0,23 persen dengan IHK 131,79 dan deflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,16 persen  dengan  IHK 135,38. 
  • Deflasi disebabkan turunnya harga ditunjukkan dengan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,15 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,65 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga  sebesar 1,49 persen diikuti kelompok  kesehatan sebesar 0,38 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing sebesar 0,08 persen.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah angkutan udara, bawang putih, bawang merah, cabai rawit dan angkutan antar kota.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah sekolah menengah atas, apel, sekolah dasar, garam dan sekolah menengah pertama.
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa , tiga kota mengalami deflasi dan tiga kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 0,48 persen diikuti Yogyakarta sebesar 0,45 persen dan Surabaya sebesar 0,19 persen. Inflasi tertinggi terjadi di DKI  sebesar 0,13 persen diikuti Serang sebesar 0,12 persen dan Bandung sebesar 0,06 persen.  
  • Dari 82 kota IHK nasional, 47 kota mengalami deflasi dan 35 kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami  deflasi tertinggi  adalah  Ambon sebesar 2,08 persen; Tual sebesar 2,05 persen;  Bau-Bau sebesar 1,76 persen; Ternate sebesar 1,51 persen dan Kendari sebesar 1,48 persen. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah  Lhokseumawe sebesar 1,09 persen;  Medan sebesar 1,06 persen;  Sibolga sebesar 1,01 persen;  Pematang Siantar sebesar 0,83 persen dan Tembilahan sebesar 0,80 persen.
  • Laju inflasi tahun kalender  Agustus  2017 sebesar 2,53  persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender  Agustus 2016 sebesar 1,43 persen. Demikian pula laju  inflasi  “year on year” Agustus 2017 sebesar 3,47 persen lebih tinggi dibandingkan   laju  inflasi “year on year” Agustus  2016  sebesar 2,46 persen.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen (Statistics of Sragen Regency)Jl. Letjen Suprapto 48 Sragen Jawa Tengah.Telp. (0271) 891151. Email (0271) 894266. Email : bps3314@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia