Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Jawa Tengah Bulan September 2016
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Bulan September 2016 di Jawa Tengah, terjadi inflasi sebesar 0,09
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
sebesar 123,69 lebih tinggi
dibandingkan bulan Agustus 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 123,58. Inflasi terjadi
di semua kota SBH di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar
0,13 persen dengan IHK
123,60 diikuti Kota Tegal sebesar
0,07 persen dengan IHK sebesar 121,91; Kota Surakarta sebesar 0,06 persen
dengan IHK sebesar 121,43; Kota Cilacap sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar
126,96; Kota Kudus sebesar 0,04 persen
dengan IHK sebesar 129,70 dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto
sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar
121,81.
- Inflasi yang disebabkan kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan
indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,58 persen; kelompok transpor,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen dan
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,09 persen. Sedangkan
deflasi yang disebabkan penurunan harga ditunjukkan dengan penurunan indeks
terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,36 persen dan kelompok sandang
sebesar 0,03 persen.
- Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi
adalah cabai merah, akademi/perguruan tinggi, tarip pulsa ponsel, bawang putih
dan bawang merah.
- Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi
adalah telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, wortel dan pir.
- Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, lima kota mengalami inflasi
dan satu kota mengalami deflasi Inflasi
tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,51 persen diikuti DKI dan Surabaya masing-masing sebesar 0,18 persen; Bandung sebesar 0,14
persen dan inflasi terendah terjadi di Semarang sebesar 0,13 persen. Sedangkan
deflasi terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 0,16 persen.
- Dari 82 kota IHK nasional, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota
mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami
inflasi tertinggi adalah Sibolga
sebesar 1,85 persen; Lhokseumawe 1,44 persen; Medan 1,32 persen; Maumere
1,20 persen dan Bukit Tinggi sebesar 1,11 persen. Sedangkan lima kota yang
mengalami deflasi tertinggi adalah Pontianak sebesar 1,06 persen; Singkawang
0,75 persen; Tual sebesar 0,71 persen, Tanjung Pandan dan Manado masingmasing
sebesar 0,68 persen.
-
Laju inflasi tahun kalender September 2016
sebesar 1,52 persen lebih rendah dibandingkan inflasi tahun
kalender September 2015 yang mengalami inflasi sebesar 1,54
persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” September 2016 sebesar 2,71 persen lebih rendah
dibandingkan laju inflasi “year on year” September 2015 yang
mengalami inflasi sebesar 5,78 persen.